17:15, 22 Maret 2023
YEREVAN, 22 MARET, ARMENPRESS. Armenia sedang mengerjakan proposal yang diterima oleh Azerbaijan mengenai perjanjian damai, itu akan dilakukan dalam waktu dekatadalah proposal dan tanggapan pihak Armenia. Sebagaimana diinformasikan oleh “Armenpress”, Menteri Luar Negeri Ararat Mirzoyan mengatakan hal tersebut dalam sesi tanya jawab dengan Pemerintah di Majelis Nasional.՝ menjawab pertanyaan Sargis Khandanyan, wakil dari fraksi “Perjanjian Sipil”, bagaimana dia akan menafsirkan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev terakhir pengumumanituyang berisi ancaman terhadap wilayah kedaulatan Armenia, sejalan dengan proses negosiasi perjanjian damaiR.
“Fenomena yang Anda bicarakan bukanlah hal baru. Di satu sisi, ada proses negosiasi, seperti misalnya proses perjanjian damai, dan di sisi lain, kita melihat retorika, ancaman, dan tindakan agresif Azerbaijan yang meningkat di lapangan. Kami menyaksikannya pada 13 September, ketika Azerbaijan menginvasi wilayah kedaulatan Republik Armenia. Kami telah menyaksikan ini dengan penutupan Koridor Lachin pada 12 Desember. Dan fenomena ini, sayangnya, terus berlanjut. Selain itu, propaganda kebencian terhadap Armenia dan ancaman langsung semakin meningkat akhir-akhir ini. Apakah Anda ingat bahwa bahkan presiden Azerbaijan mengumumkan bahwa tidak akan ada perjanjian damai, mereka tidak akan hidup damai di tanah seluas 29 ribu kilometer persegi di Armenia, jika mereka tidak menerima persyaratan Azerbaijan. Ada sikap pamungkas ini, ada retorika ini. Pada saat yang sama, negosiasi tentang perjanjian damai terus berlanjut. Kami telah menerima kembali proposal Azerbaijan, kami sedang mengerjakannya dan dalam waktu dekat, tentu saja, akan ada proposal dan tanggapan kami.
Tentu saja, bahkan tidak perlu dikatakan bahwa retorika dan sikap agresif yang saya sebutkan tidak hanya tidak berkontribusi pada proses perdamaian, tetapi juga menciptakan hambatan baru dalam perjalanan proses itu,” tegas Mirzoyan.
Menlu menekankan bahwa Armenia bertekad untuk membangun perdamaian di kawasan dan akan terus bernegosiasi untuk membangun perdamaian yang tahan lama dan stabil.
Sumber :